Jumat, 13 Desember 2013

Garden Tiles Destination Green Indonesia

Destination green click tile is a modular interlocking tile solution. Our click tiles have 4 similar sides, with this patented system a whole range of different decking solution can be created for patios and balconies.
The patented heavy duty plastic module ensures always perfect positioning and alignment. There is a special system for support and drainage. The edges of the tile are specially designed for easy installation; with the easy connecting system you are able to create unique patterns with composite, wood, natural stone, aluminium or artificial grass.

For the DIY market we developed special display pallets which can be directly displayed in the shop and have all necessary information for the consumer with the QR code a video can be downloaded from the internet with installation instructions in several languages.


COMPOSITION OF DESTINATION GREEN COMPOSITE :
composition

keywords : garden tiles,
[Continue reading...]

Rabu, 30 Oktober 2013

Wpc Decking Sudah Mulai Banyak Di Gunakan di Indonesia

Pembaca mungkin masih bertanya, apa itu wpc? Wpc adalah kepanjangan dari wood plastic composite, yang secara bahasa dapat diartikan komposit kayu-plastik. Composite bisa diartikan campuran, jadi wpc adalah campuran antara kayu dan plastik. Sebuah material baru yang tersusun dari elemen kayu dan plastik yang dilebur menjadi satu dan membentuk sebuah material baru, wpc. Produk yang terbuat dari material wpc sangat beragam, namun kali ini saya ingin membatasi pada satu produk, yaitu wpc decking.

Wpc decking adalah decking yang terbuat dari wpc yang seringkali digunakan untuk area terbuka (outdoor) karena sifatnya yang mendukung untuk digunakan di area terbuka. Dilihat dari material penyusunnya, wpc decking adalah hasil rekayasa teknologi untuk menggabungkan sifat kayu dan sifat plastik, untuk mendapatkan material baru yang memiliki sifat keunggulan kedua bahan penyusunnya. Yaitu kayu yang memiliki sifat keras, dan plastik yang memiliki sifat awet.

Wpc decking mirip sekali dengan kayu dalam penampakan, bau, tekstur, tapi dia juga memiliki sifat plastik yang tahan jamur, anti rayap, tahan cuaca lembab dan panas.  Wpc decking akhirnya banyak digunakan untuk menggantikan kayu terutama untuk area ruangan terbuka dan basah. Misalnya di teras, taman, dan sekitaran kolam renang.

Wpc decking di Indonesia tidak susah untuk ditemukan. Sudah banyak penjual yang menawarkan dengan variasi warna dan tekstur, bahkan ada yang memiliki tekstur yang benar-benar mirip dengan kayu asli. Wpc decking yang berlubang (hollow) harganya lebih murah dari yang solid.

Salah satu produsen wpc decking di Indonesia adalah PT. Nagaemas Indonesia, dengan mengusung bendera Destination Green untuk produk wpc mereka. Destination Green dibuat dari 90% bahan daur ulang, yaitu limbah tepung kayu jati dan daur ulang plastik. Bahan utama tepung jati inilah yang menjadi selling point dari wpc destination green, karena kayu jati merupakan kayu keras tropis istimewa, yang mudah didapatkan di Indonesia. Apalagi limbah industri perkayuan yang menggunakan kayu jati, mudah ditemukan di Indonesia. Produsen produk wpc luar negeri, misalnya China, tentu mengalami kesulitan jika harus menggunakan tepung kayu jati, karena tidak terdapat kayu jati di negara mereka.

Penutup, wpc decking di Indonesia sudah mudah ditemukan, dan rata-rata adalah produksi luar negeri yang di impor ke Indonesia. Salah satu wpc decking asli buatan Indonesia adalah Destination Green.



sumber: kompasiana
[Continue reading...]

Rabu, 25 September 2013

Komposit Kayu Plastik: Memanfaatkan Limbah Serbuk Kayu Untuk Menciptakan Material Baru

Kayu terus digunakan manusia dari zaman dulu hingga sekarang untuk keperluan konstruksi bangunan, dekorasi, ataupun furnitur. Kayu yang diperlukan untuk industri perkayuan di Indonesia mencapai 70 juta m3 pertahun dengan kenaikan rata-rata 14,2% setiap tahun. Produksi kayu gelondongan diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun. Jadi terdapat defisit sekitar 45 juta m3. Ini data angka yang saya dapat pada tahun 2001.


Artinya hutan kita tidak mampu memenuhi kebutuhan industri perkayuan. Apalagi semakin banyak konversi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan, ladang berpindah, praktek tebang liar, kebakaran hutan, dll. Harus ada inovasi baru untuk menggantikan penggunaan kayu! Atau paling tidak penggunaan kayu yang lebih efisien dan bijaksana dan lebih ditingkatkan penggunaan material non kayu.

Satu hal langkah inovasi terbaru dalam membantu mengurangi penggunaan kayu untuk dekorasi bangunan adalah pemanfaatan limbah serbuk kayu untuk diproduksi menjadiwood plastic composite (WPC). Komposit kayu plastik adalah material baru yang dibuat dari serbuk kayu dan plastik yang dicampur menjadi satu dengan mesin extruder. Kedua bahan utamanya adalah limbah, limbah hasil industri kayu dan limbah plastik.

Komposit kayu plastik ini kemudian memiliki sifat perpaduan antara kayu dan plastik. Yaitu dapat diperlakukan seperti kayu, dipaku, dibor, ataupun digergaji. Namun tahan rayap seperti halnya plastik. Kebanyakan dipakai untuk ruangan luar seperti patio, garden, furniture outdoor, dll. Bisa dikatakan produk ini adalah salah satu produk yang peduli lingkungan karena mampu mendaur ulang limbah menjadi sesuatu produk yang berguna.

WPC atau komposit kayu plastik sering digunakan sebagai papan atau decking. WPC decking dapat menggantikan penggunaan decking kayu dengan harga relatif lebih murah dan keunggulan lainnya. Hotel dan villa berdasarkan pengalaman saya, sudah ada yang memakai wpc decking untuk sekitaran kolam renang.


wood plastic composite di Indonesia cukup mudah ditemui. Harga wpc di Indonesia sangat pun variatif, tergantung dari merek. Produsen WPC di Indonesia di antaranya dapat ditemukan di website wpc deck Indonesia.

[Continue reading...]

Kamis, 19 September 2013

Wood Plastic Composite - WPC - Komposit Kayu Plastik

Komposit kayu plastik sebenarnya bukan sebuah material yang benar benar baru. Tahun 1990 an kayu komposit sudah digunakan di Amerika untuk menggantikan penggunaan kayu. Yang menjadi perhatian utama dari komposit kayu plastik dewasa ini diantaranya adalah konsep "green" dari produk ini.

Komposit kayu plastik mendapat label ramah lingkungan karena memanfaatkan bahan limbah yang biasanya dibuang sebagai bahan dasar. Limbah serbuk / tepung kayu, yang biasanya didapatkan dari perusahaan yang berkaitan dengan pengolahan kayu, misalnya,  furniture manufacture; dan limbah plastik grade A. Limbah plastik sebelum diproduksi untuk dicampur dengan tepung kayu diolah terlebih dahulu menjadi butiran butiran palet.

Bagaimana Dengan Destination Green?

Produk Destination Green adalah termasuk didalam produk ramah lingkungan. 90 persen produk yang digunakan adalah limbah yang didaur ulang. Sesuai dengan brand yang dikembangkang, Destination Green selalu mengusung "green concept". 


[Continue reading...]